PROGRAM UTAMA :
- KLINIK INDONESIA di Khan Younis, GAZA
Musim Dingin dan Limbah Perburuk Kesehatan Warga Gaza!!
Musim dingin yang ekstrem dan limbah sampah yang menumpuk memperparah kondisi kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di tempat pengungsian tanpa perlindungan yang memadai.
Rumah sakit dan klinik banyak yang rusak atau kehabisan persediaan medis, sementara jumlah pasien terus meningkat setiap harinya. Kondisi ini semakin diperparah dengan terbatasnya obat-obatan, alat medis, hingga tenaga kesehatan yang kewalahan menangani jumlah pasien yang melonjak drastis.
Anak-anak, ibu hamil, lansia, dan mereka yang terluka akibat konflik menjadi kelompok yang paling rentan. Mereka membutuhkan layanan kesehatan segera, namun ketersediaan fasilitas medis sangat minim.
Musim Dingin dan Limbah Perburuk Kesehatan Warga Gaza!!
Musim dingin yang ekstrem dan limbah sampah yang menumpuk memperparah kondisi kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di tempat pengungsian tanpa perlindungan yang memadai.
Rumah sakit dan klinik banyak yang rusak atau kehabisan persediaan medis, sementara jumlah pasien terus meningkat setiap harinya. Kondisi ini semakin diperparah dengan terbatasnya obat-obatan, alat medis, hingga tenaga kesehatan yang kewalahan menangani jumlah pasien yang melonjak drastis.
Anak-anak, ibu hamil, lansia, dan mereka yang terluka akibat konflik menjadi kelompok yang paling rentan. Mereka membutuhkan layanan kesehatan segera, namun ketersediaan fasilitas medis sangat minim.
Di tengah situasi yang sulit ini, Klinik Indonesia di Khan Younis, Gaza, hadir sebagai harapan bagi warga yang membutuhkan bantuan medis. Sejak mulai beroperasi pada Oktober 2024, klinik ini telah memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat Gaza yang terdampak perang dan keterbatasan akses medis.
- Beasiswa Dokter dan Dokter Spesialis Palestina
Sejak konflik berkepanjangan di Gaza, sektor kesehatan menjadi salah satu yang paling terpukul. Hingga kini, hampir 1.000 tenaga medis gugur akibat serangan yang menghancurkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan.
Di tengah kondisi ini, kebutuhan akan dokter dan dokter spesialis semakin mendesak. Rumah sakit yang masih beroperasi kekurangan tenaga ahli, sementara generasi baru dokter menghadapi keterbatasan dalam melanjutkan pendidikan karena kondisi yang tidak mendukung.
Untuk menjawab tantangan ini, BSMI menghadirkan Program Beasiswa Dokter dan Dokter Spesialis Palestina untuk menempuh pendidikan di universitas terkemuka di Indonesia.
- Patungan Bangun Kembali Gaza
Butuh 20 Tahun Lebih dan 50 Miliar USD untuk Kembali Membangun Gaza!!!
Kehancuran Gaza sudah sangat parah, Berdasarkan data dari Sentra Satelit PBB (UNOSAT), jumlah bangunan yang rusak mencapai 170.812 gedung.
Sebuah penilaian kerusakan PBB yang dirilis bulan ini menunjukkan bahwa membersihkan lebih dari 50 juta ton puing-puing yang tersisa.
Puing-puing tersebut diyakini terkontaminasi dengan asbes, dengan beberapa kamp yang dihantam selama perang diketahui dibangun dengan bahan tersebut. Puing-puing tersebut juga kemungkinan besar menyimpan jasad manusia. Kementerian Kesehatan Palestina memperkirakan 10.000 mayat hilang di bawah reruntuhan.