Khidmat Terakhir dr Mueen Untuk BSMI
4 November 2023
(Sebelum syahid di bom Israel)
Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mendapatkan kabar langsung dari Gaza melalui dr. Mueen Al Shurafa Sp An, dokter penerima beasiswa BSMI yang menamatkan pendidikan dokter spesialis di UNS Surakarta.
dr Mueen mengatakan, saat ini korban bom fosfor serangan penjajah zionis sudah mulai berdatangan di RS Kamal Adwan Gaza dengan luka bakar mencapai 80 persen. Dia mengabarkan karena keterbatasan RS, sebagian pasien korban bom fosfor dirujuk ke RS Asyifa Gaza. dr. Mueen menceritakan, karena keterbatasan alat dan bahan medis, beberapa tindakan harus 'diakali'. Seperti anastesi saat operasi yang dosisnya dikurangi hingga 50 persen.
"Kami tetap pakai bius untuk operasi-operasi namun dosisnya yang dikurangi. Harusnya kami berikan 200 mg ini terpaksa cuma pakai 50 mg. Penghematan, kondisi tidak memungkinkan," kata dr Mueen. Situasi penanganan kesehatan di Gaza benar-benar dalam keadaan darurat sekali. Ia menceritakan, alat-alat yang seharusnya sekali pakai (disposable) terpaksa harus dipakai ulang karena keterbatasan.
"Kondisinya sudah gawat darurat medis, jarum spinal untuk bius lewat punggung terpaksa harus dipakai ulang," ungkap dr Mueen. Ia menceritakan saat ini kondisinya RS Kamal Adwan dan RS Indonesia di Gaza hanya khusus menangani korban luka. Penyakit lain dan persalinan diarahkan ke RS-RS kecil.
"Sama sekali tidak ada listik, tidak ada BBM jadi harus pakai aki untuk peralatan listik dan terbatas," ungkap dia. Ia juga menceritakan saat ini tank-tank penjajah Zionis sudah berjarak 500 m dari RS Indonesia dan RS Kamal Adwan. Kedua RS ini lokasinya berdekatan di wilayah Gaza Utara.
"Gaza City sudah kosong, warga geser ke perifer namun tidak mau keluar Gaza. Saya dan keluarga juga berada disini," ungkap dr Mueen. Di tempat pengungsian saat ini yang krisis adalah air bersih. Bantuan pun hanya diperbolehkan sampai Khan Younis dan wilayah Nusairat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar