Minggu, 01 September 2019
7500 Liter Air Bersih di 3 Titik Kab Mojokerto
Kirim Bantuan Air Bersih Tanggulangi Bencana Kekeringan
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kemarau panjang yang melanda hampir seluruh wilayah Indonesia, juga dirasakan masyarakat Jawa timur. Titik wilayah yang terdampak tahun ini juga semakin luas. Rusaknya lingkungan hidup dan perubahan iklim global menjadi faktor yang kian memperparah kondisi sekarang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut per 31 Juli 2019 total telah ada 2.347 Desa dari 95 Kabupaten di tujuh Provinsi di Indonesia yang terdampak bencana kekeringan akibat musim kemarau tahun ini.
Pelaksana Harian Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebut provinsi yang terdampak meliputi wilayah, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, NTB, dan NTT.
BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) cabang kabupaten Mojokerto sebagai kepanjangan tangan BSMI Jatim, merespon kondisi kekeringan di wilayah kabupaten Mojokerto dengan melaksanakan droping Bantuan Air bersih di 3 wilayah, masing-masing 7.500 liter air bersih. Wilayah itu adalah kecamatan Ngoro dan Trawas. "Wilayah ini merupakan hasil pemetaan dan koordinasi dengan BPBD Kab Mojokerto. Sebenarnya ada 1 wilayah lagi di Kec. Dawar tetapi ketersediaan air di sana relatif cukup aman," ungkap Sulkhan Ketua BSMI Kab Mojokerto.
Mulai hari Sabtu, 31 Agustus 2019 tim BSMI dengan menyewa truk tangki kapasitas 7.500 liter, melaksanakan operasi droping Air Bersih di dusun Jedong wetan, Desa Wotanmas jedong. Untuk hari kedua Minggu pagi,1 September 2019 tim BSMI melaksanakan droping air bersih di desa Duyung, Trawas, Minggu siang dropping sekaligus Bakti sosial pengobatan gratis di dusun Kandangan, RT 11, Desa Kunjorowesi, Ngoro. "Disini kami melaksanakan pemeriksaan kesehatan, konsultasi kesehatan, Pengobatan gratis dan Bantuan Air Bersih. Warga sangat antusias dengan kegiatan kami," ujar drg. Nailur selaku ketua tim baksos. Semoga kegiatan kami menjadi bukti nyata bahwa BSMI masih komitmen dengan tagline selamatkan satu jiwa, sambung seribu asa ," tambahnya.
"Kami berterimakasih atas kepeduliannya terhadap warga kami. Sudah 2 bulan kami beli air dari Pasuruan. Alhamdulillah hari ini kami dibantu BSMI", ucap pak Senu yang akrab dipanggil pak Modin. "Dusun jedong wetan ini, dengan jumlah 80 KK atau 240 jiwa yang kesulitan air bersih," tambahnya.
Jalan desa yang sempit dan naik turun menjadi tantangan tersendiri buat tim saat melakukan penyaluran bantuan. Tak jarang harus naik turun tanya lokasi ke warga sekitar karena mau telpon menghubungi perangkat desa tidak ada sinyal. Desa-desa lereng Gunung Penanggungan memang selama ini menyandarkan kebutuhan air dari sumber air di goa dan hutan sekitar desa. Tapi kemarau panjang dan kejadian longsor saat musim hujan menjadikan sumber air jadi mati atau mengecil sehingga tidak mencukupi kebutuhan warga. Uluran tangan kita masih sangat dibutuhkan oleh warga di sana. (Bid. Humas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar